Header Ads

ads header

Breaking News

SISTEM KOORDINASI MANUSIA | Modul Biologi XI Sem. 2

 


SISTEM KOORDINASI 









PETA KONSEP










PENDAHULUAN



Mata Pelajaran               :  Biologi

Kelas                                  :  XI

Alokasi Waktu                :  6 x 45 menit

Judul Modul                     :  Sistem Koordinasi Manusia



B.  Kompetensi Dasar


3. 10  Menganalisis   hubungan   antara   struktur   jaringan   penyusun   organ   pada   sistem koordinasi (saraf, hormone dan alat indera) dalam kaitannya dengan mekanisme koordinasi dan regulasi serta gangguan fungsi yang dapat terjadi pada sistem koordinasi manusia

4.10   Menyajikan hasil analisis pengaruh pola hidup terhadap kelainan pada struktur dan fungsi organ sistem koordinasi yang menyebabkan gangguan sistem saraf dan hormon pada manusia berdasarkan studi literatur



C.   Deskripsi Singkat Materi


Modul ini membahas mengenai sistem koordinasi. Sistem koordinasi terdiri atas sistem saraf, sistem hormon dan sistem indra. Pada modul ini akan dibahas tuntas mengenai struktur, jenis dan gangguan pada sistem saraf, sistem hormon, dan sistem indra. Diharapkan dengan mempelajari modul ini kalian dapat menganalisis hubungan antara struktur penyusun organ, mekanisme serta gangguan yang terjadi pada sistem koordinasi pada manusia.


Modul Sistem koordinasi pada Manusia ini terdiri dari tiga materi pokok yaitu sistem saraf, sistem hormon, dan sistem indra. Kegiatan pembelajaran yang masing-masing memuat materi pokok, uraian materi, dan rangkuman. Terdapat pula soal-soal latihan yang dapat Anda pelajari agar semakin menguasai kompetensi yang diinginkan. Selain itu disediakan juga penilaian diri dan evaluasi untuk mengukur apakah Anda berhasil mencapai kompetensi yang diinginkan setelah belajar menggunakan modul ini. Untuk dapat menggunakan modul ini bacalah secara seksama dan cermat, kerjakan penugasan dan soal-soal latihan sesuai petunjuk.


Apabila nilai akhir Kalian  ≥ 80%  maka Modul Sistem Ekskresi pada Manusia ini terdiri dari tiga materi pokok yaitu struktur dan fungsi organ ekskresi pada manusia, mekanisme pembentukan urin serta gangguan dan teknologi yang berhubungan dengan sistem ekskresi. Kegiatan pembelajaran yang masing-masing memuat materi pokok, uraian materi, dan rangkuman. Terdapat pula soal-soal latihan yang dapat Anda pelajari agar semakin menguasai kompetensi yang diinginkan. Selain itu disediakan juga penilaian  diri dan  evaluasi untuk mengukur apakah Anda berhasil mencapai kompetensi yang diinginkan setelah belajar menggunakan modul ini. Untuk dapat menggunakan modul ini bacalah secara seksama dan cermat, kerjakan penugasan dan soal-soal latihan sesuai petunjuk. Apabila nilai akhir Kalian ≥

80%   maka kalian telah berhasil menguasai materi sistem ekskresi pada manusia. Selamat belajar




D.   Materi Pembelajaran


Modul ini terbagi menjadi 3 kegiatan pembelajaran dan di dalamnya terdapat uraian materi, contoh soal, soal latihan dan soal evaluasi.


Pertama  :  Sistem Saraf Kedua      :  Sistem Hormon Ketiga        :  Sistem Indr






KEGIATAN PEMBELAJARAN 1

SISTEM SARAF



A.  Tujuan Pembelajaran


Setelah kegiatan pembelajaran 1 ini diharapkan Anda diharapkan mampu:

1.  Mengidentifikasi bagian-bagian struktur  sel saraf.

2.  Mendeskripsikan implus saraf, gerak sadar, dan refleks.

3.  Mendeskripsikan sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi.

4. Menyajikan hasil analisis pengaruh pola hidup terhadap kelainan pada struktur dan fungsi organ sistem saraf pada manusia.


B.  Uraian Materi


وَلَقَدْ ذَرَأْنَا لِجَهَنَّمَ كَثِيرًا مِّنَ ٱلْجِنِّ وَٱلْإِنسِ ۖ لَهُمْ قُلُوبٌ لَّا يَفْقَهُونَ بِهَا وَلَهُمْ أَعْيُنٌ لَّا يُبْصِرُونَ بِهَا وَلَهُمْ ءَاذَانٌ لَّا يَسْمَعُونَ بِهَآ ۚ أُو۟لَٰٓئِكَ كَٱلْأَنْعَٰمِ بَلْ هُمْ أَضَلُّ ۚ أُو۟لَٰٓئِكَ هُمُ ٱلْغَٰفِلُونَ


Artinya: 

Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai. (Al A’raf ayat 179).

Maksud dari ayat tersebut adalah Allah  telah menciptakan sebagai penghuni neraka (yang Allah menimpakan siksaan di dalamnya bagi orang yang berhak untuk menerima siksaan di akhirat) banyak dari golongan jin dan manusia, mereka memiliki hati yang tidak bisa mereka gunakan untuk berpikir, sehingga mereka tidak pernah berharap pahala dan tidak pernah takut siksaanm dan mereka memiliki mata yang tidak bisa dipakai untuk melihat dengannya kepada ayat-ayat Allah dan dalil-dalilNya, dan mereka memiliki telingan yang tidak bisa dipakai untuk mendengar dengannya ayat-ayat kitab Allah sehingga mereka bertafakur dengannya, mereka itu seperti binatang tidak memahami ucapan yang disampaikan kepadanya, dan tidak memahami apa yang mereka lihat, dan tidak bisa berpikir dengan hatinya tentang kebaikan dan keburukan sehingga mampu untuk membedakan diantara keduanya, bahkan mereka lebih sesat daripada binatang itu, karena sesungguhnya binatang bisa melihat apa yang bermanfaat untuknya dan apa yang berbahaya untuknya dan bisa mengikuti penggembalanya, sedangkan mereka kebalikan dari itu, mereka adalah orang-orang yang lalai dari keimanan kepada Allah dan ketaatan kepadaNya.



Kali ini kita akan membahas materi mengenai sistem saraf pada manusia. Pernahkah kalian bermimpi? Bermimpi kadang menyenangkan, kadang pula menyedihkan. Otak yang bermimpi memutar kembali dengan cepat kejadian-kejadian yang belum lama terjadi. Otak menyimpan kejadian-kejadian yang sangat bermakna di dalam bank ingatan dan membuang yang lain, walaupun yang bermakna itu tidak jelas bagi sang pemimpi. Mimpi-mimpi sering terjadi pada tingkat yang dalam dan primitif dan disebut inti ketidaksadaran. Begitulah otak, di dalamnya terdapat berbagai rahasia kesadaran, pemikiran-pemikiran, pertimbangan, kecerdasan, ingatan, bahasa, dan aspek-aspek lain "keunikan manusia” atau "kemanusiaan yang unik". Bagaimana sistem saraf dapat mengatur semuanya? Sistem saraf menjadi jaringan komunikasi bagi manusia. Saraf membawa pesan dari dan ke, memberi tahu bahkan melakukan koordinasi. Untuk memahami hal tersebut pelajari dengan baik materi berikut.


1.   Struktur Sistem Saraf

Neuron atau sel saraf merupakan satuan kerja utama atau bagian dari sistem koordinasi yang berfungsi untuk mengatur aktivitas tubuh melalui rangsangan listrik secara cepat. Komponen sistem saraf terdiri atas sel saraf, sistem saraf pusat, dan sistem saraf tepi. Untuk bereaksi terhadap rangsangan, tubuh memerlukan 3 komponen yaitu:

1. Reseptor

2. Sistem saraf

3. Efektor









Gambar 1. Struktur Neuron

Sumber: Informazon.com


Berdasarkan fungsinya, sel saraf dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu:

a. Neuron   sensorik   (neuron   aferen):   Dendritnya   berhubungan   dengan   reseptor   dan neuritnya berhubungan dengan dendrit neuron lain. Fungsinya untuk menghantarkan impuls dari reseptor ke pusat susunan saraf.

b.    Neuron motorik (neuron efektor):  Dendritnya berhubungan dengan neurit neuron lain dan neuritnya berhubungan dengan efektor atau alat tubuh pemberi tanggapan terhadap suatu rangsangan. Fungsinya untuk menghantarkan impuls motorik dari susunan saraf ke efektor.

c.  Neuron asosiasi: Penghubung antara neuron motorik dan  sensorik.


Berdasarkan tempatnya, neuron asosiasi dibedakan menjadi dua, yaitu:

1)   Neuron konektor: Merupakan penghubung antara neuron yang satu dan neuron  yang lain

2)  Neuron ajustor: Merupakan penghubung antara neuron sensorik dan neuron motorik

yang terdapat di dalam otak dan sumsum tulang belakang.

Impuls  saraf  adalah rangsangan/pesan  yang diterima oleh reseptor dari lingkungan  luar,

kemudian dibawa oleh neuron atau serangkaian pulsa elektrik yang menjalari serabut saraf. Impuls ini akan menyebabkan terjadinya gerakan. Gerakan dibedakan menjadi dua yaitu gerak sadar dan gerak refleks.  Gerak sadar merpakan gerakan yang terjadi karena disengaja atau disadari, sedangkan gerak refleks adalah gerakan yang tidak disengaja atau tidak disadari.


Impuls akan menyebabkan terjadinya gerakan. 

  Gerak sadar (disengaja/disadari):  impuls         reseptor/indra        saraf sensoris             otak         saraf motor         efektor/otot

Gerak refleks (tidak disengaja/tidak disadari):  Impuls     reseptor/indra     saraf sensoris           sumsum tulang belakang        saraf motor          efektor/otot.





Mekanisme Penghantaran Impuls

Neuron dalam keadaan istirahat memiliki energi potensial membran untuk bekerja mengirim impuls, dalam keadaan istirahat disebut polarisasi membran. Adanya impuls menyebabkan membran sel sarafterdepolarisasi.

Akibatnya ada perbedaan muatan sel saraf. perbedaan muatan sel saraf menyebabkan impuls merambat ke sepanjang akson menuju sinapsis.


2.   Jenis Sistem Saraf

Sistem saraf bekerja berdasarkan impuls elektrokimia, untuk melayani tubuh dengan berbagai macam cara.  Sistem saraf berfungsi sebagai peninjau bagi tubuh dan pengumpul informasi tentang dunia diluar maupun didalam tubuh kita.   Selain itu juga berfungsi sebagai pusat komunikasi umu, pusat pemetaan strategi, dan  sebagai pembuat keputusan dalam segala sesuatu yang dilakukan tubuh.

a.   Sistem saraf pusat

Sistem saraf pusat merupakan bagian sistem saraf yang mengkoodinasikan semua fungsi saraf.

Gambar 2. Sistem Saraf Pusat

Sumber: hellosehat.com


Sistem saraf pusat berfungsi menerima semua rangsangsaraf dari luar tubuh (eketroseptor) dan dari dalam tubuh (interoseptor). Sistem saraf pusat juga bertindak sebagai pusat integrasi dan komunikasi


Sistem saraf pusat terdiri atas:

1.    Otak

Otak manusia terdiri atas dua belahan, yaitu otak kiri dan kanan. Otak kiri mengendalikan tubuh bagian kanan. Sebaliknya, otak kanan mengendalikan tubuh bagian kiri. Otak dibagi menjadi empat bagian, yaitu otak besar (cerebrum), otak tengah, otak kecil (cerebellum), dan sumsum lanjutan.



-    Otak Besar (cerebrum)

Merupakan bagian terbesar otak dengan permukaan berlipat-lipat. Diduga, semakin banyak lipatannya semakin cerdas seseorang. Serebrum terdiri atas 2 belahan (hemisfer) yang dipisahkan oleh fisura longitudinal. Kedua hemisfer dihubungkan oleh sejumlah serabut saraf yang disebut korpus kalosum. Melalui serabut ini, impuls diteruskan dari satu hemisfer ke hemisfer lain.

Otak besar terdiri atas:

(a)   Otak depan (lobus frontalis), merupakan pengendali  gerakan otot.

(b)  Otak belakang (lobus oksipitalis), merupakan pusat penglihatan.(c)   Otak samping (lobus temporalis), merupakan pusat pendengaran.


  • Otak Tengah

Terletak di depan otak kecil. Bagian otak tengah adalah lobus optikus yang berhubungan dengan gerak refleks mata. Pada dasar otak tengah terdapat kumpulan badan sel saraf (ganglion) yang berfungsi untuk mengontrol gerakan dan kedudukan tubuh.


-    Otak Depan

Terdiri atas talamus dan hipotalamus. Talamus berfungsi menerima semua rangsang dari reseptor, kecuali bau-bauan, dan meneruskannya ke area sensorik. Hipotalamus berperan dalam pengaturan suhu tubuh, pengatur nutrisi, pengaturan agar tetap sadar, dan penumbuhan sikap agresif. Hipotalamus juga merupakan tempat sekresi hormon yang mempengaruhi pengeluaran hormon pada hipofisis.


-    Otak Kecil (Cerebellum)

Terletak di depan sumsum lanjutan (medula oblongata). Otak kecil merupakan pusat

keseimbangan gerak dan koordinasi gerak otot serta posisi tubuh. Tepat di bagian bawah serebelum terdapat jembatan varol yang berfungsi menghantarkan impuls otot-otot bagian kiri dan kanan tubuh. Jembatan varol ini juga menghubungkan otak besar dengan otak kecil.



-    Sumsum Lanjutan (Medula Oblongata)

Disebut  juga  batang  otak,  merupakan  lanjutan  otak  yang  menghubungkan  otak

dengan sumsum tulang belakang. Fungsinya untuk mengatur denyut jantung, pelebaran dan penyempitan pembuluh darah, gerak menelan, bersin, bersendawa, batuk, dan muntah. Di sumsum lanjutan terdapat bagian yang menghubungkan otak dan sumsum tulang belakang yang dinamakan Pons.



2.  Sumsum Tulang Belakang (Medula Spinalis)

Terdapat di dalam rongga tulang belakang. Fungsinya sebagai penghubung impuls dari dan ke otak, memberi kemungkinan gerak refleks. Medula spinalis bagian putih dan bagian dalam kelabu.




Gambar 3. Sumsum Tulang Belakang

Sumber: psychologymania.com





               Untuk lebih jelasnya, Anda silahkan baca dan pahami dengan baik                         uraian                 materi lengkap tentang sistem Ekskresi                                  manusia pada tautan link di bawah ini:

                MATERI SISTEM KOORDINASI MANUSIA


Video Lengkap Penjelasan Tentang Materi Sistem Koordinasi manusia 











Tidak ada komentar

Jangan lupa tinggalkan komentar disini