EKOSISTEM
7.3.1. Apa Itu Ekosistem?
Istilah “Ekosistem” pertama
kali digunakan oleh Tansley, seorang ahli botani Inggris, pada tahun 1935.
Ekosistem adalah unit struktural dan fungsional ekologi dimana organisme hidup
berinteraksi satu sama lainnya dan dengan lingkungan sekitarnya. Setiap
ekosistem memiliki ciri khas karena adanya perbedaan komponen biotik (mahkluk
hidup) dan abiotik (tak hidup).
7.3.2.Interaksi Antar Komponen
Dalam Ekosistem, komponen
biotik (mahkluk hidup) dan abiotik (komponen tak hidup) saling berhubungan
melalui siklus materi dan aliran energi. Siklus materi adalah perputaran materi yang terjadi diantara komponen ekosistem.
Materi yang dimaksud adalah senyawa kimia penyusun tubuh mahkluk hidup seperti
air, karbon, oksigen, nitrogen dan sulfur. Senyawa kimia tersebut berpindah
dari komponen biotik ke abiotik dan kembali lagi ke komponen biotik.
Berbeda halnya dengan energi.
Di ekosistem energi mengalir dan tidak kembali. Energi matahari ditangkap oleh
tumbuhan, kemudian energi tumbuhan digunakan oleh konsumen tingkat pertama,
konsumen tingkat kedua, dan begitu seterusnya. Dari satu tingkat tropik ke
tingkat tropik berikutnya, energi yang berpindah hanya sekitar 10% dari sumber
energi yang diperoleh karena sisanya terbuang dalam bentuk panas. Berdasarkan hukum
kekekalan energi, energi hanya berubah bentuk, tidak dapat dimusnahkan dan
tidak dapat diciptakan. Di ekosistem energi panas tidak dapat dimanfaatkan
kembali oleh produsen sehingga energi tidak kembali lagi ke ekosistem.
Pada eksosistem terjadi
peristiwa makan dan dimakan yang disebut dengan rantai makanan. Rantai makanan
ini saling berkaitan sehingga membentuk jaring-jaring makanan (lihat Gambar
7.17).
Pada rantai makanan Gambar di atas, terjadi proses makan dan dimakan
dalam urutan tertentu yaitu rumput dimakan belalang,
belalang dimakan katak, katak dimakan ular dan jika ular mati akan diuraikan
oleh jamur yang berperan sebagai dekomposer menjadi
zat hara yang akan dimanfaatkan oleh tumbuhan untuk tumbuh
dan berkembang. Dengan demikian, pada rantai makanan tersebut dapat dijelaskan bahwa :
-
Rumput bertindak sebagai produsen.
-
Belalang sebagai konsumen I (kerbivora)
-
Katak sebagai konsumen II (karnivora)
-
Ular sebagai konsumen III/konsumen puncak (karnivora)
-
Jamur sebagai decomposer.
Rantai makanan pertama kali diteliti oleh ilmuwan Arab Al-Jahiz pada
abad ke-9, yang lalu dipopulerkan kembali
oleh Charles Sutherland Elton pada tahun 1927. Dalam
rantai makanan terdapat tiga macam "rantai" pokok yang menghubungkan antar tingkatan trofik, yaitu:
1.
Rantai pemangsa, yaitu rantai makanan yang terjadi ketika hewan pemakan
tumbuhan dimakan oleh hewan pemakan
daging. contoh: kelinci-ular-elang.
2. Rantai saprofit, yaitu rantai makanan yang terjadi untuk mengurai
organisme yang sudah mati. Rantai ini muncul karena adanya
dekomposer. contoh: elang mati-bakteri.
3. Rantai parasit, yaitu rantai makanan yang terjadi karena terdapat organisme yang dirugikan. contoh:
pohon besar-benalu, manusia-kutu.
Ada dua tipe dasar rantai
makanan:
1.
Rantai
makanan rerumputan (grazing food chain),
yaitu rantai makanan yang diawali
dari tumbuhan pada trofik
awalnya. Contohnya: rumput - belalang - tikus
- ular.
2.
Rantai makanan sisa/detritus (detritus food chain), yaitu rantai
makanan yang tidak dimulai dari
tumbuhan, tetapi dimulai dari detritivor. Contohnya: serpihan daun - cacing
tanah - ayam - manusia.
Rantai makanan merupakan gambar peristiwa makan dan dimakan yang sederhana. Kenyataannya dalam satu ekosistem tidak hanya terdapat satu rantai makanan, karena satu produsen tidak selalu menjadi sumber makanan bagi satu jenis herbivora, sebaliknya satu jenis herbivora tidak selalu memakan satu jenis produsen. Dengan demikian, di dalam ekosistem terdapat rantai makanan yang saling berhubungan membentuk suatu jaring-jaring makanan, sehingga jaring- jaring makanan merupakan sekumpulan rantai makanan yang saling berhubungan
Piramida makanan adalah diagram yang menampilkan susunan tingkat tropik satu dengan tingkat tropik berikutnya berdasarkan jumlah atau masa atau jumlah energi pada setiap tropiknya. Tingkat tropik adalah posisi organisme dalam rantai makanan atau jaring makanan. Tingkat tropik I adalah produsen seperti tumbuhan, tingkat tropik II adalah konsumen I yang memakan produsen sedangkan tingkat tropik III adalah konsumen II yang memakan konsumen I.
Berikut adalah contoh piramida
energi. Pada piramida energi, ukuran setiap blok (tropik I, II dst.)
menunjukkan energi yang dimiliki oleh tingkatan tropik tersebut. Dengan
demikian dapat diketahui bahwa tingkat tropik I memiliki jumlah energi yang
lebih besar dari tingkat tropik II, begitu pula selanjutnya.
Gambar 7.17. Piramida Energi
Interaksi antar mahluk hidup
yang dapat terjadi dalam sebuah ekosistem dapat dikelompokkan sebagai berikut.
1. Predasi yaitu hubungan antara predator dengan mangsanya. Hubungan antara
tikus dan ular adalah contoh predasi.
2. Kompetisi yaitu hubungan persaingan, seperti hubungan antara pohon dan
rumput yang bersaing mendapatkan unsur hara dan air di dalam tanah.
3. Netral yaitu
hubungan tidak saling mengganggu. Contohnya adalah interaksi pohon dengan ular.
4. Simbiosis
yaitu interaksi dua jenis mahkluk hidup yang hidup bersama. Interaksi simbiosis ini ada yang interaksinya saling
menguntungkan (simbiosis mutualisme), ada yang dalam interaksinya satu
organisme mengalami kerugian sedangkan yang lainnya mengalami keuntungan (simbiosis
parasitisme) dan ada yang dalam interaksinya satu organisme mengalami
keuntungan sedangkan yang lainnya tidak mengalami kerugian ataupun keuntungan
(simbiosis komensalisme).
5. Antibiosis yaitu interaksi dua jenis mahkluk hidup dimana salah satu
mahkluk hidup tersebut mengeluarkan racun untuk membunuh mahkluk hidup lainnya.
Seperti interaksi antara jamur Penicillium dengan bakteri, dimana jamur ini
mengeluarkan antibiotik yang dapat membunuh bakteri.
Berdasarkan jenis interaksi
tersebut, dapatkah Kalian mengidentifikasi interaksi yang terjadi antar
komponen biotik yang Kalian temukan pada Aktivitas 7.5?
Dalam ekosistem, interaksi
bukan hanya antar komponen biotik namun juga interaksi antara komponen biotik
dan abiotik misalnya hubungan antara tanah dan pohon. Pohon memperoleh unsur
hara yang diperlukan untuk tumbuh dari dalam tanah. Disisi lain daun, ranting
pohon yang telah kering dan dibusukkan dapat menambah unsur hara yang ada di
dalam tanah.
Jika interaksi-interaksi ini
terjadi secara dinamis maka ekosistem berada dalam keseimbangan. Keseimbangan
ekosistem ini perlu dipertahankan untuk keberlangsungan hidup mahkluk hidup
didalamnya. Gangguan pada keseimbangan ekosistem akan memberikan dampak yang
buruk.
Coba Kalian perhatikan rantai
makanan pada Gambar 7.17, jika belalang kita musnahkan dalam ekosistem itu,
maka predatornya yaitu katak akan mengalami penurunan jumlah sedangkan tanaman
padi akan meningkat jumlahnya karena organisme yang memakannya berkurang
jumlahnya.
Tidak ada komentar
Jangan lupa tinggalkan komentar disini