Pola-Pola Hereditas (Gen Letal)
GEN LETAL
Gen letal adalah gen yang menyebabkan kematian individu dalam keadaan homozigot,
sedangkan dalam keadaan heterozigot, seorang
individu dapat bersifat normal atau subletal.
Terdapat dua macam gen letal yang perlu kamu ketahui, yaitu:
a. Gen letal dominan
Gen
letal dominan merupakan gen yang menyebabkan kematian individu dalam keadaan homozigot dominan.
b. Gen letal resesif
Sementara
itu, gen letal resesif adalah gen yang menyebabkan kematian individu dalam keadaan homozigot
resesif.
LATIHAN
1. |
Tikus berambut kuning
heterozigot disilangkan antarsesamanya. Apabila gen dominan Y yang homozigot
akan bersifat letal (mati), persentase tikus yang akan mati sebesar .... A.
0% B.
25% C.
50% D.
75% E.
100% |
2. |
Pada tanaman jagung,
diketahui gen G (daun berklorofil), gen g (daun tidak berklorofil), gen B
(batang tinggi), dan gen b (batang pendek). Jika genotipe gg bersifat letal,
hasil persilangan tanaman jagung bergenotipe GgBB dengan tanaman sejenis
bergenotipe GgBb akan menghasilkan keturunan . . . . A. 100%
tanaman jagung hijau–tinggi B. 75%
tanaman jagung hijau–tinggi C. 50%
tanaman jagung hijau–tinggi D. 50%
tanaman jagung hijau–pendek E.
25% tanaman
jagung hijau–pendek |
3. |
Pada ayam gen C yang
bersifat dominan dapat menyebabkan letal. Adapun alelnya yang berupa resesif
c berperan untuk mengatur pertumbuhan tulang normal. Oleh karena itu, ayam
heterozigot (Cc) dapat hidup dengan tubuh normal dan kaki berukuran pendek
(creeper). Persilangan antara ayam jantan heterozigot dengan ayam betina
heterozigot menghasilkan keturunan sebanyak 9 ekor yang semuanya sudah
beranjak dewasa. Kemungkinan keturunan ayam yang bertubuh normal dan kaki
berukuran pendek sebanyak… A. 1
ekor B. 3
ekor C. 5
ekor D. 6
ekor E.
9 ekor |
4. |
Tika menyilangkan dua
induk tikus berambut kuning heterozigot. Apabila gen dominan Y yang homozigot
akan bersifat letal (mati), persentase keturunan tikus yang memiliki fenotipe
dan genotipe sama dengan induknya sebesar . . . . A. 0% B. 25% C. 50% D. 75% E.
100% |
5. |
Tono ingin menyilangkan
pohon mangga berbatang tinggi–berdaun hijau (TTHh) dengan pohon mangga
berbatang pendek–berdaun hijau (ttHh). Hasil keturunan dari persilangan
tersebut apabila terdapat genotipe hh dapat menyebabkan daun pohon mangga
tidak terbentuk klorofil sehingga daun berwarna putih (letal). Rasio genotipe
dari persilangan tanaman tersebut yang dapat hidup adalah . . . . A. 1/1 B. 1/3 C. 2/3 D. 2/4 E.
¾ |
6. |
Tanaman jagung berbiji
besar–berdaun hijau (BbGg) disilangkan dengan tanaman jagung berbiji
kecil–berdaun hijau (bbGg). Keturunan dari persilangan tersebut yang bergenotipe
gg bersifat letal. Persentase munculnya keturunan yang bersifat letal sebesar
. . . A. 0% B. 25% C. 50% D. 75% E.
100% |
7. |
Gen Y pada tikus
merupakan gen pembawa warna kuning. Apabila gen tersebut dalam keadaan
homozigot akan menyebabkan letal. Bagaimana keturunan yang akan dihasilkan
jika tikus betina berambut kuning heterozigot dikawinkan dengan tikus jantan
berbulu kelabu? A. Tidak
ada keturunan yang bersifat letal. B. Seluruh
keturunan memiliki genotipe Yy. C. Seluruh
keturunan memiliki fenotipe berambut kelabu. D. Persentase
keturunan yang genotipe berambut kelabu 25%. E.
Persentase
keturunan yang genotipe berambut kuning 75%. |
8. |
Seorang peternak ayam
menyilangkan ayam creeper dengan ayam normal. Persentase dihasilkannya
keturunan ayam letal dari persilangan tersebut sebesar . . . . A. 0% B. 25% C. 50% D. 75% E.
100% |
Tidak ada komentar
Jangan lupa tinggalkan komentar disini