Header Ads

ads header

Breaking News

Sistem Pertahanan Tubuh Manusia | Biologi XI Sem. 2

 

PETA KONSEP


A.
PENDAHULUAN

Virus atau malware adalah momok yang paling menakutkan bagi alat-alat elektronik seperti komputer, laptop, atau smartphone. Apabila alat-alat elektronik tersebut terserang virus maka fungsinya menjadi terganggu. Oleh sebab itu untuk mencegah dari serangan virus maka kita menggunakan program penangkal berupa antivirus. Sama seperti alat-alat elektronik tersebut tubuh kita juga sangat rentan terserang oleh benda-benda asing yang dapat menimbulkan berbagai penyakit sehingga tubuh kita pun membutuhkan sistem pertahanan tubuh yang sama dianalogikan dengan antivirus. Tubuh kita memiliki sistem pertahanan yang berlapis-lapis, setidaknya terdapat tiga lapis pertahanan yang ditiap bagiannya memiliki jenis dan mekanisme yang berbeda-beda. Bagaimana cara tubuh kita menghadapi serangan-serangan bibit penyakit yang berusaha masuk ke dalam tubuh? mari kita pelajari bersama.


B. PERTAHANAN NON SPESIFIK
Pertahanan tubuh non spesifik telah dimiliki seseorang semenjak ia lahir. Pertahanan ini disebut non spesifik karena bekerja dengan menyerang segala macam jenis antigen yang masuk ke dalam tubuh. Respon yang diberikan juga bersifat langsung dan cepat. Pertahanan tubuh non spesifik terbagi menjadi dua yaitu, pertahanan lapis pertama atau pertahanan tubuh non spesifik eksternal dan pertahanan lapis kedua atau pertahanan tubuh non spesifik eksternal.

1. Pertahanan Lapis Pertama 
Pertahanan tubuh lapis pertama adalah benteng terluar dari tubuh kita untuk menghadapi berbagai jenis antigen baik berupa bakteri, virus, ataupun mikroorganisme lainnya. Pertahanan tubuh lapis pertama disebut juga pertahanan tubuh non spesifik eksternal. Pertahanan ini terdiri dari pertahanan fisik, kimia, dan mekanis.

Sumber: depositphoto.com 

Gambar 9.2 Jenis pertahanan lapis pertama tubuh manusia


Kulit adalah salah satu pertahanan fisik yang bertugas mencegah bibit penyakit untuk dapat dengan mudah masuk ke dalam tubuh kita. Susunan sel-sel epitel kulit yang berlapis dan juga rapat mengakibatkan kulit sulit untuk ditembus oleh mikroorganisme. Keratin yang melapisi epitel kulit juga tahan terhadap asam, basa, racun, dan enzim yang dihasilkan oleh bakteri.

Beberapa bagian tubuh yang memiliki celah untuk mikrorganisme dapat masuk ke dalam tubuh seperti mulut, hidung, dan telinga terspesialisasi dengan menghasilkan lendir atau mukus. Cairan kental ini dapat menjebak mikrooganisme dan partikel-partikel lain yang berusaha masuk ke dalam tubuh.

Sekresi mukus pada organ-organ tersebut juga mengandung senyawa kimia yang menciptakan lingkungan yang tidak bersahabat bagi mikroorganisme. Pada air mata dan air liur terdapat lisozim yang dapat menghancurkan sel-sel bakteri. Hasil sekresi dari kelenjar keringat dan minyak menjadikan pH kulit manusia bersifat asam sehingga mampu mencegah pertumbuhan mikroorganisme.

Pertahanan mekanis diperankan oleh silia yang terdapat pada saluran pernapasan. Silia ini menyapu mikroorganisme yang terjebak di dalam mukus dan mendorongnya ke luar guna mencegah infeksi pada paru-paru.

2. Pertahanan Lapis Kedua
Setiap harinya tubuh kita terancam diinvasi oleh jutaan mikroorganisme, meskipun sudah ada pertahanan tubuh lapis pertama tetapi hal tersebut tidaklah cukup. Tetap ada saja mikroorganisme yang berhasil masuk ke dalam tubuh. Untuk itu kita memiliki pertahanan lapis kedua yang diperankan oleh sel-sel fagositik, protein antimikroba, respon peradangan, dan sel-sel pembunuh alami.

Nah, untuk lebih jelasnya, Anda silahkan baca dan pahami dengan baik uraian materi lengkap tentang sistem pertahanan tubuh manusia pada tautan link di bawah ini:




Tidak ada komentar