Jaringan Epitellium | LKPD Biologi XI Semester 1
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
(LKPD
)
Mata
Pelajaran : Biologi
Kelas/Semester : XI/ Ganjil
Topik : Jaringan Hewan
Sub Topik : Jaringan Epitellium
ÙˆَÙ…ِÙ†ْÙ‡ُÙ…ْ Ù…َّÙ†ْ
ÙŠَّÙ…ْØ´ِÙŠْ عَÙ„ٰÙ‰ رِجْÙ„َÙŠْÙ†ِۚ ÙˆَÙ…ِÙ†ْÙ‡ُÙ…ْ Ù…َّÙ†ْ ÙŠَّÙ…ْØ´ِÙŠْ عَÙ„ٰٓÙ‰ اَرْبَعٍۗ ÙŠَØ®ْÙ„ُÙ‚ُ اللّٰÙ‡ُ Ù…َا ÙŠَØ´َاۤØ¡ُۗ اِÙ†َّ اللّٰÙ‡َ عَÙ„ٰ ÙƒُÙ„ِّ Ø´َÙŠْØ¡ٍ Ù‚َدِÙŠْرٌÙ‰
Artinya:
Dan Allah menciptakan semua jenis hewan
dari air, maka sebagian ada yang berjalan di atas perutnya dan sebagian
berjalan dengan dua kaki, sedang sebagian (yang lain) berjalan dengan empat
kaki. Allah menciptakan apa yang Dia kehendaki. Sungguh, Allah Mahakuasa atas
segala sesuatu.
(QS An Nuur ayat 35).
A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat menjelaskan ciri-ciri, fungsi, dan macam-macam jaringan epitelium.
B. Dasar Teori
Jaringan Epitelium
Jaringan epitelium (epitel) adalah jaringan yang melapisi permukaan luar tubuh
atau
membatasi permukaan suatu rongga tubuh. Jaringan epitelium yang melapisi
permukaan luar tubuh disebut epidermis, sedangkan jaringan epitelium yang membatasi permukaan suatu rongga tubuh disebut mesotelium. Sementara itu, jaringan epitelium yang membatasi organ dalam disebut endotelium. Seluruh jaringan epitelium terletak pada suatu lamina basalis (lapisan membran basal) yang memisahkan epitelium dari jaringan di bawahnya, seperti jaringan ikat, pembuluh darah, dan jaringan saraf. Permukaan sel yang berhadapan dengan lumen disebut permukaan apikal, sedangkan permukaan sel yang berhadapan dengan membran basal disebut permukaan basal. Sementara itu, permukaan sel yang terletak di antara sel-sel disebut permukaan lateral.
Jaringan epitelium memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
a. Sel-sel penyusunnya tersusun rapat sehingga hampir tidak ada ruang antarsel.
b. Tidak mengandung pembuluh darah dan pembuluh limfa, tetapi mengandung
sel saraf.
c. Sel-sel memiliki daya regenerasi yang tinggi.
d. Bentuk selnya bervariasi, seperti bersisi, bersudut banyak (poligonal), atau tidak .
Jaringan epitelium memiliki fungsi sebagai berikut:
a. Transportasi,
Pengangkutan zat-zat
antarjaringan
atau rongga
yang
dipisahkan.
b. Absorpsi, misalnya penyerapan sari-sari makanan pada usus halus.
c. Pelindung jaringan di bawahnya.
d. Sekresi,
menghasilkan
zat
atau
enzim
dari
epitelium
membran maupun kelenjar.
e. Ekskresi, membuang sisa-sisa metabolisme air, karbon dioksida, dan garam-
garam tertentu.
f. Eksteroreseptor, menerima
rangsangan dari lingkungan.
Berdasarkan bentuknya, jaringan epitelium dibedakan menjadi empat macam, yaitu epitelium pipih, kubus, silindris, transisional, dan kelenjar.
a. Epitelium pipih
Epitelium pipih tersusun dari sel-sel yang berbentuk pipih seperti lembarandengan inti sel tampak seperti cakram. Epitelium pipih dibedakan menjadi
dua
macam, yaitu
:
1) Epitelium pipih selapis
merupakan epitelium yang tersusun dari selapis sel berbentuk pipih. Seluruh sel pada epitelium ini terletak di atas
membran basal dan mencapai permukaan. Terdapat pada
alveolus paru- paru, endotelium, mesotelium, lapisan
parietal kapsul Bowman dan lengkung Henle, pleura (selaput pembungkus paru-paru), peritoneum
(selaput perut), perikardium (selaput pembungkus jantung), serta endotelium pada pembuluh darah dan pembuluh
limfa. Berfungsi dalam proses difusi, osmosis, filtrasi, dan ekskresi.
2) Epitelium pipih berlapis
merupakan epitelium yang terdiri atas lebih
dari satu lapis sel berbentuk pipih. akan tetapi, pada lapisan sel-sel
yang
lebih dalam bentuknya dapat berupa kubus atau silindris. Terdapat
pada
pada
kulit, vagina, rongga
mulut, esofagus, anus, dan kornea mata.
berfungsi dalam proteksi (perlindungan).
b.
Epitelium kubus (kuboid)
Epitelium kubus tersusun dari sel-sel yang
berbentuk kubus dengan inti
sel berbentuk bulat di tengah. Epitelium kubus dibedakan menjadi
dua macam,
yaitu :
1) Epitelium kubus selapis
merupakan
epitelium yang
tersusun
dari
selapis sel
berbentuk kubus. Terdapat pada tubulus kontortus proksimal
dan tubulus kontortus distal
pada nefron ginjal, permukaan luar
ovarium,
kelenjar
ludah, kelenjar
tiroid, pankreas, serta lensa mata. berfungsi
dalam proteksi, sekresi, dan absorpsi.
2) Epitelium kubus berlapis
merupakan epitelium yang terdiri atas lebih
dari satu lapis sel berbentuk kubus. Terdapat pada kelenjar keringat
dan kelenjar minyak. Berfungsi untuk proteksi,
sekresi,
ekskresi, dan
absorpsi.
c. Epitelium silindris
Epitelium silindris tersusun
dari sel-sel yang berbentuk heksagonal memanjang (silinder). Inti sel
dari epitelium ini berbentuk pipih memanjang,
berderet pada ketinggian yang sama, dan letaknya lebih dekat ke
permukaan
basal. Dibedakan menjadi tiga macam, yaitu
1) Epitelium
silindris
selapis
merupakan epitelium yang tersusun dari selapis sel berbentuk silindris. Di antara sel-sel epitelium silindris selapis biasanya terdapat sel goblet, yaitu sel berbentuk piala yang berfungsi menghasilkan lendir. Ada yang bersilia dan ada yang tidak bersilia. Epitelium silindris selapis bersilia terdapat pada uterus, saluran uterus, vas deferens, dan bronkus intrapulmoner. Sementara itu, epitelium silindris selapis tidak bersilia terdapat pada sebagian besar saluran pencernaan seperti lambung, usus halus, dan kantong empedu. Berfungsi untuk sekresi dan absorpsi.
2) Epitelium
silindris
berlapis
merupakan epitelium yang terdiri atas lebih dari satu lapis sel berbentuk silindris pada permukaannya. Akan
tetapi, sel-sel
pada lapisan-lapisan basal relatif lebih pendek dan berbentuk polihedral
tidak teratur. Terdapat pada pada uretra,
laring, faring,
dan
kelenjar ludah.
Fungsi epitelium silindris berlapis banyak adalah untuk proteksi dan sekresi.
3) Epitelium silindris berlapis semu bersilia
merupakan epitelium yang
tersusun dari
sel-sel dengan inti sel tidak sejajar sehingga seolah-olah
epitelium tersebut terdiri atas banyak lapisan. Pada epitelium ini terdapat silia yang berfungsi menggerakkan partikel yang berada di
atasnya. Fungsi epitelium silindris berlapis semu
bersilia adalah untuk proteksi. Terdapat pada saluran telur (tuba Fallopi), rongga hidung, dan
saluran pernapasan.
d. Epitelium transisional
Epitelium transisional tersusun dari sel-sel yang bentuknya dapat berubah-
ubah. Bagian basal
terdiri atas
sel-sel
kubus hingga silindris, bagian tengah terdiri
atas
selsel kubus polihedral, dan bagian
permukaan dalam (superfasial) terdiri atas sel-sel berbentuk
kubus hingga pipih. Terdapat pada
organ-organ yang dapat mengalami peregangan, misalnya ureter, vesika
urinaria,
pelvis renalis,
dan
uretra.
Oleh sebab itu,
sel-sel
epitelium pada
organ-organ tersebut
dapat berubah-ubah bentuk sesuai dengan tingkat
peregangannya.
e.
Epitelium kelenjar
Epitelium kelenjar tersusun dari sel-sel epitelium khusus untuk sekresi zat yang diperlukan dalam proses fisiologi tubuh.
Ada dua
macam kelenjar, yaitu.
1) Kelenjar eksokrin
adalah kelenjar yang
menyalurkan sekretnya ke suatu permukaan tubuh
(sekresi
eksternal). Hasil
sekresi
ini
disalurkan ke
permukaan tubuh
melalui
suatu saluran
yang
bentuknya
bermacam- macam, seperti lurus, bergelung, atau bercabang. Sekret yang dikeluarkan
berupa cairan jernih yang mengandung enzim atau musin. Contoh pankreas,
kelenjar ludah, kelenjar lambung, dan kelenjar keringat.
2) Kelenjar endokrin
adalah kelenjar yang menyalurkan sekretnya langsung ke dalam pembuluh
darah atau pembuluh limfa (sekresi internal). Oleh karena tidak
memiliki saluran, maka kelenjar endokrin
disebut
juga kelenjar buntu. Sekret yang dikeluarkan
berupa hormon. Contoh kelenjar endokrin adalah kelenjar tiroid, kelenjar hipofisis, kelenjar paratiroid, dan
kelenjar timus.
Tidak ada komentar
Jangan lupa tinggalkan komentar disini